Jumat, 04 Desember 2009

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN, ORGANISASI, dan TATA KERJA

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN,

ORGANISASI, dan TATA KERJA

 

A.    Pengenalan Terhadap Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja

 

Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.

Istilah organisasi dapat diartikan sebagai :

Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama

Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien

Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai

tujuan secara efisien.                                                                                       

Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :

Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan

segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

Sedangkan, tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.

 

 

B.     Hubungan Timbal Balik antara Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja

  1. Manajemen dan Organisasi

Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.

            Untuk dapat mencapai tujuan terasebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

  1. Manajemen dan Tata Kerja

            Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.

            Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :

a)      Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

b)      Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.

c)      Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan antara manajemen dan tat kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :

Manajemen    : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.

Tata Kerja     : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

  1. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja

            Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :

a)      Manajemen      :  Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.

b)      Organisasi       :  Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.

c)      Tata kerja        :  Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.

Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PROSES ORGANISASI

(Fungsi Organisasi dan Metode Proses Organisasi)

 

A.    PROSES MEMPENGARUHI (wewenang dan kekuasaan)

Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaksi social dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang yang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.

Dalam proses mempengaruhi mencakup tiga unsure yaitu :

1.      Orang yang mempengaruhi (O).

2.      Metoda mempengaruhi (à).

3.      Orang yang dipengaruhi (P).

Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :

                  O à P

Metoda-metoda mempengaruhi tersebut, dilakukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan berikut :

 

 

1.      Antara perseorangan

2.      Kelompok dengan seseorang

3.      Kelompok dengan kelompok

4.      Seseorang dengan kelompok.

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk membahas hubungan-hubungan antara kekuasaan dan pengaruh terutama dalam konteks organisasional.

1.      Pendekatan French dan raven

Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan rovenmengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu :

a)      Kekuasaan balas jasa (reward power)

b)      Kekuasaan paksaan (coercive power)

c)      Kekuasaan sah (legimate power)

d)     Kekuasaan ahli (expert power)

e)      Kekuasaan panutan (referent power)

2.      Analisis Etzioni

Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik suka maupun tidak.

 

 

3.      Analisa Nizbet

Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekusaan dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system referensi.

 

B.     PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua funsi-fungsi manajemen tradisional.

Dalam pembahasan aspek-aspek teori organisasi dan manajemen modern, pormulaan analisis proses pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard dalam bukunya The Function of the Executive.

Pengambilan keputusan sebagai bagian kunci kegiatan manajer, merupakan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih. Proses pengambilan keputusan mencakup beberapa langkah. Berikut akan dibahas beberapa pendapat para ahli tentang langkah-langkah tersebut :

a.       Menurut Hebert A. Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama yaitu :

·         Kegiatan inteljen à merupakan langkah awal menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.

·         Kegiatan desain à tahap kedua yaitu pembuatan, pengembangan, dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.

·         Kegiatan pemilihan à tahap ketiga adalah pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative-alternatif yang tersedia.

 

b.      Menurut Newman, Summer, dan Waren

Memerinci langkah desain dan mengidentifikasikan menjadi empat tahap yaitu :

·         Pembuatan suatu diagnosis

·         Penemuan penyelesaian-penyelesaian alternative

·         Pemilihan rencana yang diambil

c.       Menurut Scott dan Mitchell

Proses pengambilan keputusan meliputi :

·         Proses pencarian / penemuan tujuan

·         Formulasi

·         Pemilihan alternative atau strategi untuk mencapai tujuan

·         Mengevaluasi hasil-hasil

d.      Menurut Elbing

Perumusan masalah

 

Disekuelibrium

 
Proses pengambilan keputusan meliputi lima langkah berikut :

Proses diagnosik

 
 


                                                             

 


                               Umpan balik

 

 

 

Model-model pengambilan keputusan :

§  Relationalitas Keputusan

§  Model-model perilaku pengambilan keputusan

 

Teknik Pengambilan Keputusan :

§  Teknik-Teknik Kreatif : Brainstorming&Synectics

§  Teknik-Teknik Partisipatif

§  Teknik-Teknik pengambilan keputusan modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

  • Terdapat hubungan yang erat antara manajemen, organisasi dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.
  • Proses mempengaruhi pengambilan keputusan. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar